Supaya Aman Berteman Dengan Mantan

Setelah hubungan cinta tak bisa dipertahankan, banyak pasangan yang memilih lanjut ke hubungan “berteman saja”. Apakah hubungan semacam ini bisa berjalan atau selalu ada maksud lain di baliknya?

Penyebab
Pelajari kembali mengapa hubungan Anda dengan si mantan harus berakhir. Penyebab putusnya hubungan cinta bisa menentukan suksesnya hubungan pertemanan Anda dengan si mantan.

Jika Anda putus baik-baik karena tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh, mungkin saja hubungan pertemanan bisa lebih baik. Tapi jika Anda putus karena si mantan berselingkuh dan kini sudah punya pacar baru, jangan-jangan Anda menyimpan dendam tersembunyi untuk balas dendam.

Kenali perasaan dan niat Anda untuk menjalin pertemanan dengan mantan. Jika ada tujuan untuk merebut hatinya kembali atau maksud lain, sebaiknya lupakan kata-kata “berteman” dalam hubungan Anda.

Bahasa tubuh
Si dia kini bukan kekasih Anda. Dia hanya teman biasa seperti teman Anda lainnya. Perlakukan dia sama seperti teman Anda lainnya. Artinya, segala bentuk perhatian lebih yang diwujudkan dalam bahasa tubuh seperti mencium, berpegangan tangan, atau memeluk sebaiknya tidak dilakukan.

Bisa saja ia merasa tidak nyaman dengan perlakukan tersebut karena niatnya kembali berhubungan dengan Anda hanya berteman. Jika belum bisa mengendalikan perasaan, sebaiknya hindari dulu bertemu dengan sang mantan.

Sabar
Anda tidak lagi berhak marah atau bahkan ngambek jika ia datang bersama orang baru. Kendalikan emosi dan pertebal kesabaran jika masih ingin memiliki hubungan pertemanan dengannya. Jangan terlalu ambisius dalam hubungan Anda. Sebagai teman, tentu tak perlu bertemu tiap hari atau bahkan seminggu sekali.

Jangan berharap dalam waktu singkat Anda dan dia bisa memiliki hubungan senyaman Anda dengan teman lama. Anda dan si dia mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri sebagai teman. Jangan pernah memaksakan diri atau memaksakan dia untuk menerima dengan cepat hubungan ini. Salah langkah, Anda malah bisa kehilangan dia sebagai pacar sekaligus teman.

Lembaran baru
Jangan berteman dengan sang mantan dengan harapan bisa mendapatkan cintanya kembali. Jika hubungan Anda sudah berakhir, terimalah dengan lapang dada dan perbaiki diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pelan-pelan, buka lembaran baru kehidupan Anda. Tidak ada salahnya membuka hati terhadap orang baru. Hubungan pertemanan bisa lebih mudah jika Anda dan dia sudah sama-sama beranjak dari masa lalu.

Bantuan teman
Pada masa-masa awal, tak ada salahnya meminta bantuan teman untuk mencairkan suasana. Jika Anda dan mantan punya teman yang sama, ajaklah mereka berkumpul bersama. Semakin banyak orang, Anda jadi tidak perlu terlalu fokus dengan sang mantan. Teman juga bisa membantu mengingatkan jika Anda melakukan tindakan yang bisa membuatnya kurang nyaman.

Jangan memicu kenangan
Usahakan tidak mengunjungi tempat yang terlalu romantis atau bisa memicu kenangan lama. Hubungan pertemanan ini memang berbeda dengan pertemanan biasa. Salah langkah, hubungan pertemanan ini bisa cepat berakhir. Jika memang akan pergi berdua, pilih tempat-tempat dengan suasana yang netral dan tidak memicu hal-hal yang membuat suasana menjadi kaku atau aneh.

Tutup masa lalu
Jika Anda dan mantan sudah memutuskan untuk berteman, maka kalian sudah sepakat menutup rapat-rapat kenangan lama. Pembicaraan tentang masa lalu pada saat Anda sedang berdua hanya akan membuat suasana tidak nyaman. Tidak perlu juga mengungkit-ungkit kesalahannya di masa lalu jika ada kejadian atau pembicaraan yang mengingatkan. Hal seperti ini akan membuat hubungan menjadi tidak nyaman dan malah berpotensi memicu konflik baru.

Hargai keputusannya
Jika semua cara sudah dicoba tapi ia malah menjauh, hargailah keputusannya. Mungkin ia merasa belum nyaman untuk berhubungan dengan Anda sebagai teman. Ada banyak cara untuk menjaga silaturahmi dengannya. Beri ia waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan membuka lembaran baru. Jangan memaksakan dia untuk terus berhubungan Anda jika ia belum merasa nyaman. Bangun hubungan pertemanan secara pelan-pelan. Hubungi ia hanya pada saat-saat penting seperti hari raya atau ulang tahun untuk tetap menjaga hubungan baik.



Berjalan-jalan Setelah Putus Cinta? Kenapa Tidak

Banyak cara menyembuhkan luka hati akibat putus cinta. Tapi tahukah Anda berjalan-jalan dapat menjadi salah satu alternatif menyenangkan?

Jika jalan-jalan memang merupakan hobi Anda, mengapa tak mencobanya untuk mengurangi luka hati karena kehilangan cinta? Ini bukan metode kabur dari kenyataan, melainkan cara menemukan diri Anda kembali serta membangkitkan kepercayaan diri.

Tujuan
Tempat tujuan tergantung dari banyak hal, termasuk anggaran. Pikirkan matang-matang mana yang paling Anda suka. Jangan pergi ke tempat yang menyimpan kenangan khusus dengan si mantan. Lebih baik pilih tujuan yang banyak menawarkan kegiatan menyenangkan dan kesempatan bertemu teman baru.

Ajak teman
Anda bisa memilih untuk menghabiskan liburan sendirian atau menambah ceria suasana dengan kehadiran sahabat. Kehadirannya bisa membantu meningkatkan suasana hati Anda atau bisa mengingatkan Anda ketika berencana melakukan hal-hal berbahaya.

Jika memang masih ada pikiran yang ingin dikeluarkan kepada teman tentang kisah cinta Anda, sebaiknya lakukan sebelum perjalanan. Usahakan sesedikit mungkin melakukan sesi curhat sebab mungkin merusak suasana hati. Nikmati saja perjalanan dan bersenang-senang.

Perhatikan penampilan
Ini penting! Jangan sepelekan penampilan Anda saat berlibur. Tampil cantik bukan berarti ingin memukau orang lain tapi untuk meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Dengan penampilan yang menarik, Anda lebih percaya diri dan bisa meningkatkan mood menjadi lebih baik.

Pilih kegiatan
Ingat-ingat kembali apa hobi lama Anda. Fotografi, memasak, melukis, atau berenang? Pilih tempat liburan yang bisa membuat Anda menyalurkan kembali hobi tersebut. Mungkin saja dulu Anda terlalu sibuk dengan kekasih sehingga tak punya banyak waktu untuk menekuni hobi.

Ikuti kelas masak tradisional di tempat tujuan atau coba menjelajahi berbagai pilihan kuliner menarik di tempat berlibur. Temukan kembali potensi dan kepercayaan diri Anda lewat kegiatan dan hobi yang lama terpendam.

Lakukan banyak kegiatan fisik seperti olahraga atau berjalan kaki. Hindari terlalu banyak duduk diam dan merenung. Kegiatan ini hanya akan membuat Anda mengingat kembali luka lama dengan si dia. Kegiatan fisik yang menyenangkan bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Berteman
Jika Anda bepergian dengan anggaran ketat, losmen bisa menjadi pilihan yang baik. Kenapa? Karena rata-rata akomodasi jenis ini mempunyai ruang bersama tempat nongkrong para tamu. Di ruangan ini Anda bisa menjalin pertemanan baru dengan saling mengobrol, bertukar cerita, menonton televisi, dan berinteraksi secara alami.

Tapi ingat, jangan terlalu ambisius dan membayangkan kenalan baru Anda adalah calon kekasih. Tak perlu juga curhat sembarangan kepada orang yang baru dikenal. Perilaku seperti itu bisa membuat Anda malah dijauhi. Anda juga bisa menemukan teman baru saat mengikuti kegiatan tur bersepeda atau menikmati pemandangan di pantai.

Ingat batasan Anda dengan si teman baru, jangan terlalu banyak memberikan informasi pribadi pada awal-awal pertemuan. Ajak sahabat Anda agar ada teman yang selalu mengingatkan.

Memiliki teman baru bisa membuka wawasan dan pengetahuan. Bisa jadi Anda juga terinspirasi oleh cerita perjalanan atau pandangannya tentang hidup. Teman baru biasanya juga memiliki cara pandang berbeda tentang diri Anda yang belum tentu Anda sadari. Siapa tahu Anda menemukan potensi diri terpendam dari perbincangan dengan si teman baru.

Stop memata-matai
Ini adalah saatnya Anda berlibur dan bersenang-senang. Jika memungkinkan, lepaskanlah diri Anda dari segala hal yang mengingatkan Anda pada si dia. Tak perlu membuka Twitter atau membaca halaman Facebook. Sebisa mungkin, fokus pada diri Anda dan keinginan untuk pulih dari kisah cinta yang terpuruk. Jika memungkinkan, matikan telepon seluler dan lepaskan diri Anda dari rutinitas atau pesan-pesan yang menyita perhatian dan pikiran.

Bekerja sukarela
Jika bingung ingin liburan ke mana, bekerja sukarela di daerah tertentu bisa menjadi pilihan. Lewat Internet, cari kegiatan yang cocok dengan minat Anda. Membantu orang lain bisa membuat Anda merasa berguna dan meningkatkan kepercayaan diri. Anda bisa merasa dunia tak hanya seputar di dia dan masih banyak orang yang membutuhkan kehadiran Anda.

Semangat!



Atasi Rasa Bosan Saat Berhubungan

Rasa bosan seringkali melanda saat umur hubungan cinta sudah cukup lama. Namun rasa bosan itu bukan menjadi alasan tepat untuk memutuskan hubungan begitu saja dengan si dia, apalagi berselingkuh. Lebih baik atasi rasa bossan itu.

Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa bosan dalam hubungan cinta, ini beberapa di antaranya.

1. Mencari kegiatan lain
Ubah kegiatan yang biasa Anda lakukan bersama pasangan. Jika Anda biasanya hanya menghabiskan waktu dengan menonton bioskop, jalan ke pusat perbelanjaan dan makan malam, coba cari kegiatan lain. Bermain ke taman hiburan, berolahraga bersama atau sekedar menyelesaikan mainan puzzle yang rumit bersama mungkin akan mengembalikan perasaan dan ketertarikan Anda terhadap pasangan juga hubungan.

2. Merencanakan kencan istimewa
Rasa bosan juga bisa datang karena Anda dan pasangan terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Sehingga rasa ketertarikan seperti yang terjadi di awal hubungan semakin lama semakin hilang. Coba pilih tanggal istimewa (misalnya tanggal memulai hubungan), lalu rencanakan kegiatan bersama pasangan. Misalnya merancang makan malam romantis, namun hidangannya dibuat oleh Anda dan pasangan. Kemesraan pasti akan kembali terjalin.

3. Kejutan
Siapapun menyukai kejutan. Coba kejutkan pasangan Anda dengan kartu berisi kata-kata manis, pesan singkat romantis atau hadiah kecil yang istimewa. Kejutan itu akan memanaskan kembali api asmara Anda yang mulai padam.

4. Memiliki kegiatan dengan sahabat
Mungkin saja Anda dan pasangan terlalu sering menghabiskan waktu bersama, sehingga rasa bosan timbul. Ada baiknya Anda dan pasangan kembali melakukan kegiatan dan hobi masing-masing bersama sahabat. Saat Anda berbeda kegiatan, rasa rindu akan timbul. Saat bertemu kembali, rasa bosa tak lagi terasa.

Intinya, carilah aneka kegiatan lain untuk menghidupkan kembali perasaan cinta Anda. Jangan sampai rasa bosan itu justru menuntun Anda ke jalan yang salah. Jika segala usaha sudah Anda lakukan, namun rasa bosan itu tetap muncul, ada baiknya Anda dan pasangan duduk bersama untuk melakukan introspeksi terhadap hubungan.



Mitos Tentang Cinta dan Faktanya

Beragai mitos tentang cinta telah beredar selama berabad-abad. Namun tak semua mitos tersebut benar. Berikut beberapa mitos yang ada serta faktanya.

Mitos : Cinta saja sudah cukup sebagai dasar berhubungan
Fakta : Dalam memilih pasangan, banyak orang yang mengedepankan perasaan cinta yang menggebu-gebu. Hal itu tidak salah, namun saat ingin menjalin hubungan yang lebih serius misalnya pernikahan, sekadar perasaan cinta yang menggebu saja tidak cukup. Layaknya tanaman, cinta pun membutuhkan nutrisi untuk menjaganya tetap hidup. Kepercayaan, toleransi, intimasi serta komitmen adalah nutrisi utama bagi perasaan cinta. Jika Anda hanya merasakan cinta, tanpa diikuti oleh nutrisinya, maka dapat dipastikan, perasaan itu tak akan bertahan lama.

Mitos : Cinta tak perlu dipelajari
Fakta : Cinta juga perlu dipelajari. Jika Anda menganggap cinta saja sudah cukup, maka secara otomatis Anda dan pasangan tak akan pernah belajar untukberkomunikasi dan menyelesaikan masalah. padahal, sebesar apapun cinta Anda, kerikil dalam hubungan tak akan bisa dihindari. Namun ketika badai dahsyat yang menguji cinta Anda bisa dilewati, maka ikatan Anda dan pasangan makin kuat. Oleh karena itu, jangan jadikan perasaan cinta Anda alasan untuk berhenti belajar dan mengenal pasangan lebih dalam.

Mitos : Pasangan tak akan berubah sampai kapanpun
Fakta : Setiap orang akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Dulu si dia sering menulis puisi bagi Anda, namun kini, SMS romantis pun tak pernah ada. Anda tak bisa menahan perubahan tersebut. Yang bisa Anda lakukan adalah menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada maka Anda akan berbahagia. Lagipula, apakah cinta si dia hanya bisa dibuktikan lewat puisi-puisinya saja?

Mitos : Pasangan sempurna akan membuat Anda bahagia
Fakta : Tak ada seorangpun yang sempurna. Seperti kata pepatah, jangan menghabiskan waktu Anda untuk mencari orang yang sempurna. Tapi carilah seseorang yang bisa menyempurnakan kehidupan Anda. Si dia mungkin tak seganteng Brad Pitt, tak sekaya Donald Trump dan rambutnya tak setebal Sharuk Khan. Tapi kesabarannya dapat membuat hati Anda tenang setiap saat. Itulah pasangan yang 'sempurna'.

Mitos : Pernikahan adalah prestasi
Fakta : Jangan pernah terganggu dengan status sahabat yang sudah menikah. Menikah bukan prestasi. Memiliki suami bukan berarti Anda memiliki kelebihan dari wanita lain. Ketimbang putus asa karena status single, lebih baik buka pikiran Anda menjadi lebih positif. Aura dan emosi positif justru akan membuat Anda semakin menarik. Dan jika saatnya tepat, seorang 'pangeran' akan datang dan meminang Anda.



Bebas Stres Setelah Putus Cinta

Jangan sampai perpisahan Anda dengan mantan kekasih mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Ini kiatnya.

Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.

Jaga jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.

Berhenti menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.

Nikmati kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.

Jangan balas dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.

Menjalankan hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.

Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.

Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!



Memutuskan Hubungan Dengan Cara Yang Benar

Terkadang hubungan cinta yang bermasalah terpaksa terus dijalani karena Anda terlalu ragu untuk memutuskannya. Memutuskan hubungan bukanlah sesuatu yang salah, asal dilakukan dengan cara yang tepat. Ini kiatnya.

1. Menjaga jarak
Sebelum memutuskan pasangan, ada baiknya Anda mulai menjaga jarak dengannya. Bukan untuk menghindar, melainkan untuk memberi waktu kepada diri sendiri juga pasangan agar berpikir lebih jauh mengenai hubungan yang tengah dijalankan. Saat-saat ini juga memberikan waktu bagi Anda dan pasangan untuk melepaskan rasa ketergantungan, sehingga perpisahan tak terasa begitu menyakitkan.

2. Lakukan sendiri
Apapun alasannya, jangan pernah memutuskan pasangan lewat orang lain. Bagaimanapun menyakitkannya, memutuskan pasangan lewat orang lain akan membuat si dia merasa tidak dihormati.

3. Katakan dengan tegas, lugas, dan jelas
Langsung pada pokoknya, itu hal yang harus Anda lakukan saat memutuskan hubungan. Omongan panjang dan bertele-tele hanya akan membuat pasangan merasa bingung.

4. Jangan memberi harapan
Tak perlu menambahkan kata-kata seperti, "Kamu tetap yang terbaik", "Sebagian diriku masih mencintaimu" dan sebagainya. Hal itu hanya akan mengaburkan tujuan utama Anda. Yang lebih buruk, Anda sedang memberi harapan kosong pada kekasih.

5. Sopan
Lakukan dengan tenang dan pilihlah kata-kata yang sopan. Memutuskan pasangan bukan berarti Anda bisa mempermalukannya. Sejahat apapun pasangan Anda, tetap perlakukan dia dengan hormat. Bagaimanapun ia pernah menjadi bagian dalam hidup Anda.

6. Jangan menghubungi
Pascaputus, minimalkan hubungan Anda dengan mantan. Tak perlu menelepon dengan tujuan menanyakan keadaannya. Hal itu akan membuatnya bingung. Berilah ia waktu untuk melupakan segalanya. Andapun perlu waktu untuk kembali bangkit dan terlepas dari bayang-bayang mantan kekasih.

Semoga berbahagia!



Bila Pacar Cemburui Sahabat

"Kenapa dia sering banget sih BBM-an sama kamu? Coba, lihat ini, kemarin sore kan kamu nggak balas BBM aku, tapi ternyata kamu BBM-an sama dia. Kamu lebih pilih dia daripada aku?"

Percintaan dan persahabatan berada di dua dunia yang berbeda. Mereka saling berhubungan, bergantung, dan membutuhkan. Tapi tidak seharusnya saling mengganggu, menyakiti, dan bahkan menghancurkan.

Tapi teori ini kadangkala tidak bisa begitu saja berlaku di dunia nyata. Garis pembatas dua dunia ini begitu tipis, hingga (kadang) tampak seperti tidak ada. Atau, mungkin ada, tapi dianggap tak ada — akibat api cemburu yang berlebih.

Sebenarnya, percakapan di atas tidak perlu terjadi. Percakapan yang muncul sebagai reaksi dari pertanyaan di atas, juga tidak perlu terjadi. Jika dan hanya jika, kamu dan dia dan sahabatmu tahu porsi dan peran masing-masing.

Begini kondisinya, kamu sudah bersahabat sejak SMA dengan laki-laki ini. Kamu dan dia sudah sangat dekat sebagai teman. Sedangkan kamu, baru saja menjalin hubungan cinta dengan laki-laki baru. Bagaimana kamu akan menjelaskan pada pacarmu tentang sahabatmu?

Hal apa yang akan kamu katakan agar ia yakin, bahwa sahabatmu bukanlah ancaman hubungan kalian?

Begini caranya. Katakan padanya posisi kamu, dan sahabat kamu, sejak awal jadian. Jangan biarkan dia yang lebih dulu menemukan hubungan spesial antara kamu dan sahabatmu. Katakan sejak awal, "Sayang, dia sahabat aku. Dia bukan saingan kamu, oke?"

Katakan padanya bahwa dia, dan sahabatmu, bukanlah dua pilihan yang harus dipilih salah satu. Ini bukan ujian akhir, di mana kamu harus memilih hanya satu jawaban untuk lulus, atau mengulang kelas di semester depan. Kamu sayang dia. Kamu senang berbagi cerita sepulang kamu bekerja. Dia adalah orang terakhir dan pertama yang kamu sapa tiap harinya. Kamu menghabiskan Sabtu malam bersamanya.

Tapi, kamu juga membutuhkan sahabatmu. Untuk bergosip tentang teman kuliahmu yang lebih dulu menikah, untuk saling mendukung meraih mimpi yang kamu katakan padanya waktu SMA, untuk mencari jalan keluar saat kamu tak lagi tahu bagaimana cara melunakkan hatimu saat dia marah, dan mungkin, untuk menemanimu saat dia menyakitimu, nanti.

Katakan padanya kamu tahu batas. Kamu tahu sejak kamu memutuskan untuk menerimanya menjadi pacarmu, kamu harus menjaga perasaan dan juga hubungan kalian. Kamu akan selalu menghormati posisinya sebagai pacar, dan posisinya sebagai sahabatmu. Seperti minyak dan air, kamu tidak akan pernah mencampuradukkan dua dunia ini jadi satu.

Katakan padanya, sahabatmu mendukung kalian. Sahabatmu adalah orang pertama yang mengatakan padamu untuk menerimanya sebagai pacarmu. Sahabatmu, adalah orang yang selalu meyakinkan kamu kalau pacarmu sangat menyayangimu, dan mengatakan padamu untuk meninggalkan mantanmu, demi dia. Sahabatmu, ingin kamu, dan dia, bahagia.

Terakhir, katakan padanya untuk percaya padamu. Hubungan ini, akan menghadapi begitu banyak rintangan, dan cobaan di depannya. Beberapa di antaranya, lebih besar, sulit, dan rumit dari ini. Justru sebenarnya, kamu-pacarmu-dan-sahabatmu bukanlah sebuah masalah sejak awal. Minta ia untuk memberikan kepercayaan penuh pada dirimu, terkait dengan hubunganmu dengan sang sahabat. Jika kamu terbukti melanggar janji, katakan padanya, ia bisa mengakhiri hubungan ini dengan segera.

Namun, sebelum kamu katakan beberapa hal di atas pada pacarmu, cobalah jawab pertanyaan ini: Benarkah kamu tahu batas? Yakinkah kamu, hubungan kamu dan dia hanya sebatas sahabat?

Meski pacar dan sahabat bukanlah sesuatu yang bisa dipilih, bagaimana jika suatu saat kamu ada di posisi yang terpaksa memilih satu di antara mereka? Siapa yang kamu pilih, pacar atau sahabat?



Popular Posts

 
powered by Blogger | For Blogservices